HUKUM
GAUSS
Tujuan Pembelajaran :
1. Mengetahui pengertian dari garis - garis medan listrik
2. Memformulasikan Hukum Gauss
3. Mengetahui Kuat Medan Listrik bagi Ditribunsi Muatan Kontinu
A. Pengertian
Garis – garis Medan Listrik
Garis
– garis medan gravitasi adalah garis – garis bersambungna yang selalu berarah
menuju massa sumber medan gravitasi. Makin rapat garis – garis medan gravitasi
di suatu tempat berarti makin besar kuat medan gravitasi di tempat itu.
Hal yang sama dapat dijumpai dalam medan listrik, dimana
listrik juga dapat divisualisasikan dengan menggunakan garis – garis medan
listrik ( ada juga yang menyebut sebegai garis – garis gaya listrik ).
Tiga hal tentang garis – garis medan listrik :
1). Garis – garis medan listrik tidak pernah berpotongan
2). Garis – garis medan listrik selalu mengarah radial ke luar menjauhi muatan positif dan radial ke dalam mendekati muatan negatif.
3). Tempat dimana garis – garis medan listrik rapat menyatakan tempat yang medan listriknya kuat.
Sedangkan tempat dimana garis – garis medan listrik renggang menyatakan tempat yang medan
listriknya lemah.
Gambar b menunjukkan foto pola garis –
garis medan listrik yang dibentuk oleh biji – biji halus diantara dua elektroda
titik yang muatannya berlawanan jenis. Susunan muatan seperti ini disebut dipol
listrik. Dengan memperhatikan Gambar a secara seksama didapatkan :
1.
Jumlah garis meda listrik yang
meninggalakan muatan positif sama dengan jumlah garis medan listrik yang masuk
ke muatan negatif.
2.
Garis garis medan listrik di dekat tiap
muatan hampir radial.
3.
Garis – garis medan yang sangat rapat di
dekat setiap muatan menunjukkan medan listrik yang kuat di sekitar daerah ini.
Gambar
1a Garis – garis medan listrik untuk dua
muatan titik sama besar dan berlawana jenis. Perhatikan, banyaknya garis medan
yang menjauhi muatan positif sama dengan banyak garis medan yang menuju ke
muatan negatif. 2b Foto pola garis – garis medan yang dibentuk oleh biji – biji
halus diatan dua elektroda titik (N dan S) yang muatannya berlawan.
B.
Formulasi Hukum Gauss
Pada
bagian ini membahas tentang suatu teknik sederhana untuk menentukan kuat medan
listrik bagi distribusi muatan kontinu yang dikembangkan oleh Karl Frieadrich
Gauss ( 1777 – 1855 ). Beliau adalah salah seorang matematikawan terbesar
sepanjang masa. Banyak bidang hukum matematika yang dipengaruhinya dan dia
membuat kontribusi yang sama pentingnya untuk fisika teoritis.Gauss menurunkan
hukumnya berdasar berdasar pada konsep garis – garis medan listrik yang telah
di pelajari sebelumnya. Mari kita mulai dengan membahas konseo fluks listrik.
Fluks listrik (Φ baca : phi)
didefinisikan sebagai jumlah garis – garis medan listrik yang menembus tegak
lurus suatu bidang.
Dengan
penggambaran medan seperti itu (garis), maka fluks listrik dapat digambarkan
sebagai banyaknya garis medan yang menembus suatu permukaan. Perhatikan gambar
di bawah:
Gambar 2. Fluks Listrik yang menembus suatu
permukaan.
Gambar3. θ adalah sudut antara arah
Medan listrik serba sama E dan rah normal bidang n.
Arah Normal bidang adalah arah tegak lurus terhadap bidang.
Dan
dapat dirumuskan sebagai berikut :
Φ = E . A ........... (1)
Gambar
4.Garis garis medan listrik yang menembus suatu bidang
Maka :
Φ = E . A Cos θ ........... (2)
Keterangan :
Φ = Fluks
Listrik (Weber)
E = Kuat
Medan Listrik (N/C)
A = Luas
Bidang (m2)
θ = Sudut
antara E dengan garis normal
Dari konsep fluks
listrik inilah, Gauss menemukan hukumnya. Hukum
Gauss
menyatakan sebagai berikut.
“ Jumlah garis – garis
medan listrik ( fluks listrik) yang menembus suatu
permukaan tertutup sama dengan jumlah muatan
listrik yang dilengkupi
oleh permukaan tertutup itu dibagi dengan
permitivitas udara ε0”.
Hukum
Gauss dapat digunakan untuk menghitung medan listrik dari sistem yang mempunyai
kesimetrian yang tinggi (misalnya simetri bola, silinder, atau kotak). Untuk
menggunakan hukum gauss perlu dipilih suatu permukaan khayal yang tertutup
(permukaan gauss). Bentuk permukaan tertutup tersebut dapat sembarang.
Hukum Gauss ini didasarkan pada konsep garis-garis medan listrik yang mempunyai arah atau anak panah seperti pada gambar di bawah :
Gambar
5.Garis-garis medan listrik di sekitar muatan positif
Secara matematis, hukum Gauss dinyatakan dengan rumus berikut.
Dengan,
Φ = Fluks Listrik (Weber)
q = Muatan Listrik (Coloumb)
ɛ0 = Permitivitas ruang hampa = 8,85 x 10-12
c2 N2 m2
Untuk
memahami hukum Gauss yang dinyatakan oleh persamaan diatas dapat dikembangkan
ke sistem yang mengandung lebih dari satu muatan titik. Pada permukaan tertutup
melingkupi q1 dan q2, sedang q3 berada diluar
permukaan tertutup.
Fluks
listrik menembus permukaan akibat muatan q1 adalah q1/ɛ0 , akibat muatan q2
adalah q2/ɛ0 . Fluks listrik total
yang menembus permukaan adalah q1+q2/ɛ0, yang mungkin postif,
negatif, atau nol, bergantung pada tanda dan besar kedua muatan.
Contoh Soal :
1. Jika
terdapat persegi dengan panjang sisi 20 cm, lalu bila sebuah medan listrik
homogen sebesar 200 N/C ditembakkan ke arahnya dengan arah yang tegak lurus
bidang persegi tersebut, berapa jumlah garis medan listrik yang menembus bidang
persegi tersebut (fluks listrik)?
Jawab :
Luas Persegi = 20 x 20 = 400 cm2 = 4 x 10-2 m2
Jumlah Garis yang menembus bidang adalah
Φ = E. A
Φ = 200. 4 x 10-2 m
Φ = 8 weber
Luas Persegi = 20 x 20 = 400 cm2 = 4 x 10-2 m2
Jumlah Garis yang menembus bidang adalah
Φ = E. A
Φ = 200. 4 x 10-2 m
Φ = 8 weber
2.
Sobat punya sebuah bidan lingkaran dengan
jari-jari 7 cm. Jika ada kuat medan listrik sebesar 200 N/C mengarah pada
bidang tersebut dengan membentuk sudut 300 terhadap bidang. Tentukan berapa fluks
listrik tersebut?
Jawab :
Luas Bidang :
Luas Bidang :
Luas Lingkaran = π r2 = 22/7 x 49 = 154 cm2 = 1,54 x 10-2 m2
Cos θ = Cos 60o
( θ = sudut yang dibentuk oleh E dan garis normal — lihat gambar sebelumnya –)
Φ = E. A.cos θ
Φ = 200. 1,54 x 10-2 . 0,5
Φ = 1,54 weber
Cos θ = Cos 60o
( θ = sudut yang dibentuk oleh E dan garis normal — lihat gambar sebelumnya –)
Φ = E. A.cos θ
Φ = 200. 1,54 x 10-2 . 0,5
Φ = 1,54 weber
C. Kuat
Medan Listrik bagi Distribusi Muatan Kontinu
Hukum
Gauss dapat digunakan untuk menghitung kuat medan listrik dari suatu sistem
muatan atau muatan yang terdistribusi seragam. Tetapi dibatasi masalah untuk
konduktor-konduktor yang memiliki simetri tinggi, seperti : konduktor dua
keping sejajar dan konduktor bola berongga.
1).
Kuat medan listrik untuk konduktor dua keping sejajar
Misalkan luas tiap keping A dan masing –
masing keping diberi muatan sama tetapi berlawanan jenis +q dan –q.
Didefinisikan rapat muatan listrik,σ, sebagai muatan per
satuan luas .
Sesuai
persamaan 4, maka jumlah garis medan yang menembus keping adalah :
........... (5)
Oleh karena medan litrik E menembus
keping secara tegak lurus yang di tunjukkan pada gambar dibawah maka θ = 0o,
dan cos θ = cos 0o = 1
sehingga persamaan diatas menjadi :
Gambar 6. Konduktor dua keping sejajar dengan rapat muatan pada tiap –
tiap keping adalah + σ Arah medan E selalu dari keping muatan postif
k keping bermuatan negatif.
Dengan E = kuat medan listrik dalam ruang
antara kedua keping (N/C) dan σ = rapat muatan keping (C/m2).
Kuat
medan listrik di luar keping sama dengan nol sebab muatan listrik tidak
terdapat di luar keping.
2).
Kuat mdan listrik untuk konduktor bola berongga
Bila konduktor berongga diberi muatan maka
muatan itu tersebar merata di permukaan bola (didalam bola itu sendiri tidak
ada muatan).Bagaimana kuat medan listrik di dalam bola, pada kulit bola, dan di
luar bola ? Kita aka mnghitungnya denan menggunakan hukum Gauss.
Dibuat permukaan I Gauss di dalam bola ( r < R ). Muatan yang
dilingkupi oleh permukaan sama dengan nol sebab di dalam bola tidak ada muatan
( q = 0 ). Sesuai dengan persamaan :
Jadi,
di dalam bola, kuat medan listrik sama dengan nol.
Sekarang dibuat permukaan II Gaus di luar
bola ( r ˂ R ). Muatan yang dilingkupi oleh permukaan II ini sama dengan muatan
bola q, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut .
Gambar 7. Konduktor bola berongga dengan jari –jari R diberi muatan.
Tampak muatan hanya berkumpul di permukaan bola sedangkan di dalam bola tidak
ada muatan.
Kuatan
medan listrik di luar bola, sesuai dengan persamaan :
Luas
bola A = 4 πr2,sehingga
Dapat
disimpulkan bahwa kuat medan listrik untuk bola konduktor berongga yang diberi
muatan adalah
Contoh Soal :
1. Sebuah bola kecil bermuatan listrik
10 μC berada di antara keping sejajar P dan Q dengan muatan yang berbeda jenis
dengan rapat muatan 1,77 × 10-8 C/m2. Jika g =
10 m/s2 dan permitivitas udara adalah 8,85 × 10-12 C2/Nm2, hitung
massa bola tersebut!
Penyelesaian:
Diketahui:
q = 10 μC = 10-5 C
σ = 1,77 × 10-8 C/m2
g = 10 m/s2
ε0 = 8,85 × 10-12 C2/Nm2
Ditanya: m = ... ?
Pembahasan :
Soal
Latihan !
1. Sebuah
muatan titik sebesar 1,8 μC terletak di tengah –
tengah sebuah kubus berjari – jari 55 cm. Hitung fluks listrik yang menembus
permukaan kubus tersebut!
2. Medan
listrik disekitar permukaan bumi mempunyai arah vertikal ke bawah. Pada
ketinggian 200 m medan listrik terukur sebesar 100 N/C sedangkan pada
ketinggian 300 m medan listrik terukur sebesar 60 N/C. Berapa jumlah muatan
yang terdapat di dalam kubus berisi 100 m dengan
permukaan horizontal terletak
pada ketinggian 200 m dan 300 m?
Referensi
:
1. Halliday,
David; Robert Resnick, “Fisika Jilid 2”, Diterjemahkan oleh : Pantur Silaban Ph.D dan Drs.Edwin Sucipto, Jakarta: Erlangga, 1996.
2. Sutrisno
dan Tan, “Fisika Dasar : Listrik, Magnet dan Termofisika”, bandung, ITB, 1986.